Selasa, 18 Maret 2014

Ayah

Diposting oleh Unknown di 15.39


Sepenggal kisah antara aku dan ayah..
Aku sendiri tak begitu mengingat kejadian waktu kecilku bagaimana.Tapi setidaknya otakku bakal mengingat moment-moment yang paling berharga walaupun itu adalah hal-hal yang kecil.Yah..aku ingat sekali ketika aku diajak bermain dengan ayah.Sungguh perasaan yang senang bukan main.Dimanja ayah,tertawa sama ayah,dan banyak hal lagi.
Banyak hal yang ayah selalu ajarkan kepadaku.Ya..suatu ketika aku diajak jalan-jalan dan ketika itu dijalan ada seorang pengemis.Aku pun langsung mengeluarkan uang dari saku rok ku.Tetapi aku pun memasukan lagi uang tersebut kedalam saku rok ku karena setelah dilihat hanya ada 200 rupiah.Ayah pun tiba-tiba tersenyum mungil kepadaku.”Cantik,kenapa kamu memasukan uang mu lagi ke dalam sakumu?bukankah kamu tadi mau memberikan uang tersebut ke pengemis itu?’’.Dengan polosnya aku pun menjawab.”Ayah,uang ku hanya 200 rupiah.Ayah,bolehkan aku meminta uang 800 rupiah untuk  menambah uang yang tadi dan memeberikannya kepada pengemis itu?”
“Sayang,kalau kamu mau memberi sesuatu kepada orang lain jangan dilihat dari berapa banyak materi yang akan kamu beri,yang penting kita ikhlas.” Kata ayah sambil mengelus-ngelus kepala ku.Dan ketika itu pula aku memberikan uang yang ada di saku rok ku tadi kepada pengemis tadi.
***
          Suatu ketika aku pulang sekolah aku menangis tersedu-sedu.Lalu ayah pun bertanya “kamu kenapa menangis?” tak sempat aku berfikir panjang aku langsung memeluk ayah “Ayah,maafkan aku.Aku ga bisa jadi juara kelas seperti yang ayah mau.Apa aku ini bodoh yah?Ayah jangan marah ya sama akuL
“Kenapa kamu bisa berbicara seperti itu nak,?Ayah ga marah ko,meskipun kamu tak jadi juara kelas tetapi kamu selalu juara di hidup ayah,J jangan memaksakan diri kalo kamu tak bisa nak. Tapi ayah yakin kalau kamu telah berusaha sebaik mungkin.”Sahut ayah sambil mengusap air mataku.
Aku juga mengingat aku selalu menangis ketika ayah pergi berangkat kerja.Maklum saja aku hanya bisa bertemu ayah hanya sebulan sekali.Ayahku bekerja jauh diperantauan sana.Aku pikir ayah itu jahat.”Bu,kenapa ayah pergi?Apa ayah jahat bu?Apa ayah tak sayang sama kita lagi sehingga dia pergi bu?”
“Tidak nak,ayah tidak jahat nak.Justru dia pergi karena ayah sayang sama kita.Ayah mencari uang untuk menghidupi kita,untuk masa depan kamu juga.:)”
          Ketika ayah sedang berada di perantauan sana aku hanya bisa memandang poto ayah berukuran 3x4 yang selalu aku selipkan di buku diary kecilku.Aku hanya berharap waktu berjalan cepat agar aku cepat bisa bertemu dengan ayah.:)
Dear diary…
Ayah…putri kecilmu kini sudah menjadi anak remaja.
Ayah… aku tau kini usiamu semakin menua.Kulit mu sudah tak seperti dulu,rambutmu sudah mulai memutih dan mungkin tenaga mu sudah tak sekuat dulu (lagi) demi memperjuangkan keluarga kecil ini.
Ayah…do’akan aku agar aku menjadi anak yang berguna yang bisa membuat ayah bahagia seperti apa yang ayah mau.Do’akan aku juga agar aku menjadi orang yang sukses agar ayah tek perlu bekerja jauh di perantauan sana.Biar ayah bisa menikmati hari tua bersama ibu.
Ayah..aku bukanlah bidadari surga ,namun aku akan selalu menjadi bidadari ayah..
Terimakasih ayah telah ajarkan aku menjadi yang terbaik .:)

 *to be continue.....
created: tiara zeta

0 komentar:

Posting Komentar

 

shandy tiara Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review