Disusun Oleh :
1.
M.Ulul
Azmi
2.
Karim
Pamela
3.
Nopi
4.
Siti
Qomariah
5.
Tiara
Ari Shandy
6.
Zulfatul
Ni’mah
Matematika
B/2
Dosen pengampu :Kartimi, M.PdMata kuliah : kimia umum
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahwasannya
paraji itu
tidak ada dasar teori atau ilmu yang mendasarinya, hanya naluri yang timbul
dari seorang paraji yang ingin membantu sesama dalam bidang hal persalinan atau
melahirkan secara tradisional. Hal ini disebabkan pada saat itu belum ada
tenaga medis yang cukup memadai di setiap desa. Namun pada saat ini paraji
tidak lagi menangani orang yang melahirkan, dikarenakan sekarang sudah banyak tenaga
medis yang khusus menangani dalam bidang persalinan atau melahirkan yang
tersebar hampir di setiap desa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu paraji dan bagaimana dasar teori pada
paraji ?
2. Bagaimana proses persalinan melalui paraji ?
3. Apa sajakah alat dan bahan yang digunakan oleh
paraji saat proses persalinan serta
bagaimana cara proses pembuatannya?
4. Apakah manfaat dari alat dan bahan yang
digunakan oleh paraji saat proses persalinan?
5. Zat kimia apakah yang terkandung dalam alat
dan bahan yang digunakan paraji?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya paraji di
zaman sekarang.
2. Untuk mengetahui proses persalinan melalui
jasa paraji .
3. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan
oleh paraji saat membantu proses melahirkan.
4. Dan untuk mengetahui manfaat alat dan bahan
yang berhubungan dengan proses kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dan Dasar Teori
Dukun beranak ataupun yang disebut paraji,
adalah seseorang yang suka membantu orang yang melahirkan, dengan cara – cara
yang sederhana dan tidak jauh berbeda dengan bidan ( Tenaga Medis ) dengan menggunakan alat dan
bahan yang tradisional.
Bahwasannya paraji itu tidak ada
dasar teori atau ilmu yang mendasarinya, hanya naluri yang timbul dari seorang
paraji yang ingin membantu sesama dalam bidang hal persalinan atau melahirkan
secara tradisional. Hal ini disebabkan pada saat itu belum ada tenaga medis
yang cukup memadai di setiap desa. Namun pada saat ini paraji tidak lagi
menangani orang yang melahirkan, dikarenakan sekarang sudah banyak tenaga medis
yang khusus menangani dalam bidang persalinan atau melahirkan yang tersebar hampir
di setiap desa.
Kegiatan
paraji pada saat ini sudah hampir tidak dijumpai dalam kehidupan masyarakat,
salah satunya dikarenakan kegiatan paraji yang sudah mulai dilarang oleh pihak
medis yang memiliki tanggungjawab dalam bidang tersebut.
Sebagian
dari paraji memilih beralih propesi menjadi
orang yang memandikan bayinya saja dan memijat orang yang setelah
melahirkan .
2.2
Proses
persalinan
1.
Pasien dibaringkan
ditempat tidur.
2.
Dibukakan
selangkanagan pasien selebar mungkin.
3.
Pasien
diposisikan dalam keadaan rilex dan tenang.
4.
Urut perut
pasien dengan perlahan.
5.
Pasien
diintruksikan dalam keadaan kontraksi, sehingga bayi dapat keluar dengan
keadaan normal.
6.
Setelah bayi
keluar pasien diberikan jamu agar tidak mengalami pendarahan yang banyak dengan di minumkan kopi pahit.
7.
Pasien
dioleskan alcohol dan di daerah kewanitaan agar tidak pendarahan dan merasakan sakit.
2.3 Alat dan Bahan proses persalinan:
Alat :
1.
Bilah bambu
2.
Tepak sabun
3.
Plastik
4.
Tempat ari-ari
( kendi )
5.
Sikat
6.
Kapas
7.
Minyak goreng ( klentik)
Bahan
:
1.
Betadine
2.
Daun sirih
3.
Jamu
tradisional
4.
Kunyit
5.
Daun saga
6.
Temulawak
7.
Temu ireng
8.
Dan
rempah-rempah lain
9.
Kopi pahit ( jika diperlukan)
2.4 Jamu Tradisional untuk Ibu yang Baru
Melahirkan:
• Bahan:
Kencur ............... 10biji
Jahe.................... 1/2jari tangan
Kunyit.......................... 1/2 jari tangan
Beras............................ 2 sendok makan
Telur ayam kampung.... 1 butir
Madu............................ 2 sendok makan
Kencur ............... 10biji
Jahe.................... 1/2jari tangan
Kunyit.......................... 1/2 jari tangan
Beras............................ 2 sendok makan
Telur ayam kampung.... 1 butir
Madu............................ 2 sendok makan
• Cara membuat:
Kupas kencur, jahe, kunyit.Tumbuk semua bahan bersama beras sampai lembut.Tambahkan air yg telah dimasak 3/4 gelas.Selanjutnya peras dan saring.Masukan 1 butir kuning telur ayam kampung dan 2 sendok madu pada hasil perasan, aduk rata
Kupas kencur, jahe, kunyit.Tumbuk semua bahan bersama beras sampai lembut.Tambahkan air yg telah dimasak 3/4 gelas.Selanjutnya peras dan saring.Masukan 1 butir kuning telur ayam kampung dan 2 sendok madu pada hasil perasan, aduk rata
2.5 Manfaat alat dan bahan yang berhubungan dengan proses
kimia
1.
Kunyit
Kunyit (Curcuma
domestica Vahl.) atau lebih dikenal sebagai kunir adalah tanaman obat yang
berasal dari Asia.
Kunyit
rasanya agak pahit dengan campuran sedikit pedas, berbau khas aromatik,
berwarna kuning dan tidak beracun. Senyawa kimia utama yang terkandung dalam
rimpang kunyit adalah minyak atsiri dan kurkuminoid. Warna kuning kunyit
berasal dari kurkuminoid yang mengandung kurkumin. Aroma khasnya adalah dari
minyak atsiri yang mengandung alkohol seskuiterpen. Rimpang kunyit juga
mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, lemak dan gom.
Beberapa
khasiat pengobatan kunyit pada manusia:
1)
Selain memiliki aktivitas antimikroba, antiradang, dan
antivirus, kunyit juga berpotensi meningkatkan jumlah antioksidan dalam
tubuh. Kurkumin, senyawa fenolik alami pada kunyit, bermanfaat untuk
meningkatkan kekebalan tubuh.
2)
Kunyit berpotensi dalam pengobatan kanker. Pada
penderita kanker, sel-sel kanker menjalar melalui pembuluh darah (metastasis) dan
jaringannya menjadi tumor. Angiogenesis juga
terjadi, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyebar ke arah tumor
untuk suplai nutrien, oksigen dan sirkulasi kotoran. Kurkumin mengobati kanker
dengan menghambat laju pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru tersebut.
3)
Wanita yang mengalami masalah dengan haid dapat
menggunakan kunyit untuk mengatasinya. Efek farmakologis kunyit dapat
melancarkan darah dan haid serta mengurangi rasa nyeri dan lelah datang bulan.
4)
Sebagai antikoagulan alami, kunyit dapat menghalangi
pembekuan darah dan mencegah terjadinya trombosis.
5)
Kunyit dapat menurunkan tekanan darah, mengobati
diare, sakit lambung, asma, usus buntu, dan rematik.
6)
Sifat analgesik alami kunyit bekerja dengan menghambat
Cox-2 yang mencetuskan rasa nyeri. Dengan sifat analgesik dan antiinflamasinya,
kunyit dapat mengobati artritis dan rheumatoid artritis.
7)
Penyakit pikun dapat diperlambat dengan sering
mengonsumsi kunyit dalam makanan. Penyakit Alzheimer adalah salah satu penyakit
pikun yang terjadi umumnya pada usia tua, ketika kapasitas fisik otak
berkurang. Kunyit berpotensi memperpanjang jangka waktu abilitas kognitif otak.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa manula di Asia yang sering mengkonsumsi
kare (curry) yang mengandung kunyit memiliki daya ingatan yang lebih
baik daripada manula di benua yang lain.
Kandungan Kunyit yang paling lengkap dan dominan adalah senyawa
yang berkhasiat obat yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari
kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen ,
borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat
sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral,
yaitu zat besi, fosfor, dan upkalsium.
Kegunaan: Sebagai antikoagulan alami, kunyit dapat
menghalangi pembekuan darah dan mencegah terjadinya trombosis. Efek
farmakologis kunyit dapat melancarkan darah serta mengurangi rasa nyeri dan
lelah setelah melahirkan
1. Pengobatan
Diabetes mellitus. Cara pengobatannya : Ambil 3
rimpang kunyit, 1/2 sendok teh garam. Kemudian direbus dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring. setelah itu diminum 2 kali seminggu 1/2
gelas.
2. Untuk
Sakit Tifus. Caranya : Siapkan 2 rimpang kunyit, 1
bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto. Lalu semua bahan ditumbuk halus
dan diperas untuk diambil airnya, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang
masih hangat, dan disaring. Diminum, dan dilakukan selama 1 minggu
berturut-turut. Atau yang paling sederhana ambil 1 rimpang kunyit parut,
kemudian peras tanpa diberri air, kemudian air perasan kunyit tadi ditambahi
madu aduk rata. Kemudian minum 2 kali sehari tiap pagi dan sore.
3. Untuk
Disentri. Caranya ambil 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur
sirih secukupnya. Lalu semua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring. Diminum dan diulangi sampai
sembuh.
4. Perut
Mulas pada saat Haid. Caranya ambil 1 rimpang kunyit sebesar
4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm. Kemudian
semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian
di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan
disaring. Bisa juga ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari
pertama haid. atau mungkin madu asli.
5. Memperlancar
ASI.
Caranya 1 rimpang kunyit ditumbuk sampai halus, kamdianunakan: Dioleskan
sebagai kompres diseputar payudara 1 kali setiap 2 hari.
2.
Temu Hitam
( Curcuma aeruginosa Roxb. )
Rimpang temu hitam mengandung
minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton,
germakron, a, ß, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin.
Rimpangnya berkhasiat untuk
mengatasi:
·
tidak nafsu makan,
·
melancarkan keluarnya darah kotor
setelah melahirkan,
·
penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan
borok,perut mulas (kolik), sariawan,batuk, sesak napas, dancacingan
Penyakit lain yang
dapat diobati adalah:
Rimpang rasanya pahit, tajam, dan
sifatnya dingin. Berkhasiat peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak,
meningkatkan nafsu makan (stomakik), anthelmintik, dan pembersih darah setelah
melahirkan atau setelah haid.
Cara membuat ramuan dari temu ireng dalam membersihkan
darah setelah melahirkan:
Cuci temu hitam (dua jari tangan),
lalu buang kulitnya. Tumbuk sampai halus, tambahkan setengah cangkir air panas,
lalu aduk merata. Setelah dingin, saring dengan sepotong kain dan minum
sekaligus. Lakukan selama tiga hari setelah melahirkan.
3. Temulawak
Kandungan Kimia:
Temulawak terdiri dari fraksi pati,
kurkuminoid dan minyak asiri (3-12 %). Fraksi Pati merupakan kandungan
terbesar, jumlah bervariasi antara 48-54% tergantung dari ketinggian tempat
tumbuh. Makin tinggi tempat tumbuh maka kadar patinya semakin rendah dan kadar
minyaknya semakin tinggi.
1) Pati
temulawak terdiri dari abu, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar,
kurkuminoid, kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, mangan dan kadnium
(Sidik, 1985). pati rimpang temulawak dapat dikembangkan sebagai sumber
karbohidrat, yang digunakan untuk bahan makanan atau campuran bahan makanan.
2) Fraksi
kurkuminoid mempunyai aroma khas, tidak toksik, terdiri dari kurkumin yang mempunyai
aktivitas antiradang dan desmetoksikurkumin.
3) Minyak
asiri berupa cairan berwarna kuning atau kuning jingga, berbau aromatik tajam.
Komposisinya tergantung pada umur rimpang, tempat tumbuh, teknik isolasi,
teknik analisis, perbedaan klon varietas dan sebagainya. Oei Ban Liang (1985)
dengan metode kromatografi gas mendeteksi 31 komponen yang terkandung dalam
temulawak. Beberapa diantaranya merupakan komponen minyak khas asiri temulawak,
yaitu isofuranogermakren, trisiklin, allo-aromadendren, germaken dan
xanthorrhizol. Selain itu, terdapat komponen lain yang bersifat insect
repellent yaitu ar-turmeron.
Khasiat
Temulawak
Sebagian orang memanfaatkan khasiat
temulawak sebagai penambah nafsu makan untuk anak-anak mereka. Namun,
sebenarnya khasiat temulawak tak hanya sekadar itu saja. Karena temulawak
mengandung beragam khasiat kesehatan lainnya seperti :
·
Menurunkan kadar kolesterol
·
Memperbaiki fungsi hati, Kandungan kurkumoid dan
minyak atsiri dalam temulawak dapat meregenrasi sel-sel
hati yang mengalami kerusakan karena racun kimia dengan cepat. Oleh
karena itu temulawak sangat efektif untuk menyembuhkan penyakit
kuning atau yang lebih dikenal sebagai penyakit lever.
·
Anti inflamasi yang efektif mengobati efektif untuk
mengobati penyakit radang sendi, rematik, atau artritis rematik.
·
Mengatasi nyeri sendi dan nyeri haid, Menurut peneliti dari Jepang,
germakron dalam temulawak dapat menekan rasa sakit yang diakibatkan oleh nyeri
·
Mengusir nyamuk ini karena kandungan minyak atsiri mengandung linelool, geraniol yaitu
golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes
aegypti
·
Untuk mengatasi Anemia
·
Mengatasi berbagai ganggguan kesehatan
Seperti menambah nafsu makan, menyembuhkan sakit maag, batuk, asma, sariawan, panas, malaria, ambeien, sembelit, dan diare.
Seperti menambah nafsu makan, menyembuhkan sakit maag, batuk, asma, sariawan, panas, malaria, ambeien, sembelit, dan diare.
·
Mengobati batu empedu
4. Betadine
Suatu larutan organik dari bahan aktif Polivinil-Pirolidon, yang merupakan
kompleks Iodine yang larut
dalam air.
Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat membunuh jamur, virus, Protozoa dan spora.
Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat membunuh jamur, virus, Protozoa dan spora.
Bau : Khas, tidak menyengat.
Warna : Hitam-kekuning-kuningan.
Komposisi : Mundidone (Polyvinyl pyrolidone Iodine murni)
Konsentrasi :
- Betadine Gargle 1% - kumur-kumur
- Betadine skin cleaner 7,5%
- Betadine solution 10%
- Betadine ointment 10%
- Betadine vag. Douche 10%
- Betadine vaginal GCL 10%
- Betadine shampoo 4%
Perhatian : Larutan povidium yodium tidak untuk diminum atau ditelan, atau juga untuk mencuci mata.
Side effect : Dapat menimbullkan metabolilk asidosis bila povidium yodium digunakan pada luka bakar yang luas, diare-bila terminum.
Warna : Hitam-kekuning-kuningan.
Komposisi : Mundidone (Polyvinyl pyrolidone Iodine murni)
Konsentrasi :
- Betadine Gargle 1% - kumur-kumur
- Betadine skin cleaner 7,5%
- Betadine solution 10%
- Betadine ointment 10%
- Betadine vag. Douche 10%
- Betadine vaginal GCL 10%
- Betadine shampoo 4%
Perhatian : Larutan povidium yodium tidak untuk diminum atau ditelan, atau juga untuk mencuci mata.
Side effect : Dapat menimbullkan metabolilk asidosis bila povidium yodium digunakan pada luka bakar yang luas, diare-bila terminum.
5. Daun sirih
Kita sebagai
masyarakat indonesia pasti kenal dengan daun sirih. Bau sepatnya yang khas
menjadi pertanda kehadiran daun yang satu ini. Biasanya digunakan untuk
mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta
mengobati keputihan pada wanita. Ini karena sirih mengandung zat antiseptik
yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali
lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
Dalam
farmakologi Cina, daun sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat
dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan
kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal.
Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang
menghangatkan, bersifat antiseptic.
Dengan sifat
antiseptiknya, daun sirih sering digunakan untuk menyembuhkan luka pada kaki karena mengandung styptic untuk menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit
(menyembuhkan kulit atau kaki).
Dari hasil
penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman
Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh
bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir,
meningkatkan gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran. Daunnya mengandung
eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans,
dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Daunnya juga kandungan tannin
yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati,
dan mencegah diare.
6.
Daun
Saga
Daun saga
termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat
pada inang membelit-beli ke arah kiri. Tumbuhan itu banyak tumbuh secara liar
di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan.Tanaman itu
sangat majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Tampilannya
menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil
dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut saga manis). Saga juga memiliki
buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengilat
dan licin. Sedangkan, bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai
kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga.
Tanaman ini
mengandung kadar glycyrhizin (glisirisin) digunakan sebagai antiparasit,
antiradang, meredakan batuk dan panas dalam, serta berguna pula untuk
melancarkan peredaran darah.
7.
Bilah
Bambu
Batang (buluh)
bambu tali dapat digunakan untuk meremajakan kulit bekas luka, memperlancar
persalinan, mengobati luka, dan mengobati panas dalam.
Pengujian
proksimat menunjukkan bahwa bambu tali mengandung protein 2,02% (akar)-4,72% (batang),
lemak 6,71% (batang)-7,78% (akar), abu 4,05% (batang)-11,21% (akar), air 8,51%
(akar)-8,51% (batang), karbohidrat 70,49% (akar)-76% (batang), pati 12,18%
(batang)-13,07% (akar), serat 59,21% (batang)-62,67% (akar) dan antioksidan
29,91 ppm (batang)-42,88 ppm (akar). Pengujian gas chromatography mass
spectrometry (GCMS)menggunakan pelarut non polar (hexane).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, pada dasarnya dukun
beranak atau juga disebut paraji tidak mempunyai dasar atau ilmu yang
didasarinya.
Tetapi hanya naluri yang timbul dari seorang paraji yang ingin membantu sesama
dalam bidang hal persalinan atau melahirkan secara tradisional. Hal ini
disebabkan pada saat itu belum ada tenaga medis yang cukup memadai di setiap
desa. Namun pada saat ini paraji tidak lagi menangani orang yang melahirkan,
dikarenakan sekarang sudah banyak tenaga medis yang khusus menangani dalam
bidang persalinan atau melahirkan yang tersebar hampir di setiap desa.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat
persalinan itu masih sangat tradisional, dan juga obat – obat yang digunakan
pula hanya sekedar untuk mengobati rasa sakit seperti jamu tradisional.
DAFTAR
PUSTAKA
Ogunjinmi, A.A., H.M. Ijemoah, and A.A.
Aiyeloja. 2009. Socio - Economic
importance of Bamboo (Bambusa vulgaris)
in Borgu Local Government Area of Niger State, Nigeria. Journal of Sustainable
Development in Africa
Nara
sumber : : Ibu Jumilah &
Ibu Tisnah

